Lomba Bina Inovasi Siswa Jenjang SMK
Menggit Timbi, November 2024
Karya inovasi “TUNGKU” menggunakan oli bekas muncul sebagai responden terhadap permasalahan banyaknya limbah mekanik baik bengkel maupun rumah tangga yang tidak dimanfaatkan oleh masyarakat Palakahembi. Adapun limbah mekanik yang sering kita jumpai di masyarakat secara umum yaitu besi siku, pipa besi, besi holo, dan besi batangan. Limbah mekanik tersebut cenderung tidak dimanfaatkan sehingga berpotensi menimbulkan pencemaran lingkungan.
Berdasarkan kondisi tersebut di atas, kami siswa jurusan TSM SMK Negeri 1 Pandawai terpanggil untuk menemukan solusi guna mengatasi persoalan yang ada, dengan membuat sebuah karya inovasi berupa “Tungku” yang memanfaatkan limbah mekanik. Karya inovasi “Tungku” atau sering disebut sebagai kompor ini memanfaatkan oli bekas pakai sebagai bahan utama. Penggunaan oli bekas pakai sebagai pengganti minyak tanah dan atau gas elpiji.
Pada umumnya masyarakat Palakahembi menggunakan kayu untuk proses memasak di dapur (tradisional). Selain memasak menggunakan kayu, masyarakat Palakahembi juga biasanya memasak menggunakan kompor minyak tanah. Pengunaan kompor minyak tanah yang semakin tinggi menimbulkan persoalan yang baru yaitu terjadi kelangkaan minyak tanah.
Hadirnya inovasi “Tungku” diharapakan mampu mengarahkan masyarakat untuk bermigrasi dari ketergantungan akan minyak tanah. Uniknya karya inovasi yang dibuat ini dapat memanfaatkan oli bekas habis pakai dan minyak jelantah limbah rumah tangga. Karya inovasi “Tungku” dirancang untuk membantu memudahkan pekerjaan dapur menjadi lebih efisien dalam memasak.
Proses pembuatan “Tungku” melalui beberapa tahapan. Pertama, kami mencari dan menemukan ide-ide yang orisinal yang merumuskan konsep pembuatan tungku dan kebermanfaatan produk inovasi. Selanjutnya, kami melakukan proses pembuatan tungku mulai dari proses perencanaan, pembuatan sampai proses akhir menjadi tungku. Kami berdedikasi untuk memastikan bahwa produk inovasi ini memenuhi standar kualitas yang dapat diandalkan untuk membantu meringankan pekerjaan dapur untuk memasak. Terakhir kami juga mengemban tanggung jawab untuk melakukan praktik secara mandiri dan melakukan pengimbasan kepada seluruh masyarakat yang memiliki bengkel motor ataupun masyarakat pada umumnya agar oli bekas dan minyak jelantah dapat di kumpulkan sebagai bahan dasar produk inovasi kami. Produk inovasi ini menjadi salah satu alternatif solusi kelangkaan minyak tanah di Sumba Timur untuk proses memasak di dapur. Dimensi Profil Pelajar Pancasila (P3) yang akan dikembangkan dalam pembuatan tungku menggunakan oli bekas yaitu kreatif, gotong royong, bernalar kritis dan mandiri. Untuk mewujudkan sekolah kewirausahaan, maka pelajar kejuruan didorong untuk terus belajar meningkatkan pengetahuan dan keterampilan serta mampu mengembangkan ide-ide dalam memanfaatkan limbah mekanik yang ada sehingga tidak terbuang percuma melalui pembuatan tungku menggunakan oli bekas dan atau minyak jelantah.
Tim Inovasi TSM
Guru Pendamping Moldi Nikolas Noni, S.Pd